SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG - Semoga memetik manfaat dalam menikmati sajian secuil berita & hiburan pada blog ini. Saran, kritik & dukungannya dibutuhkan guna kebaikan kedepan yang berkelanjutan, Wassalam.

Senin, 22 Oktober 2012

Manusia adalah Binatang yang Sempurna


Banyak sekali perbedaan prinsip antara manusia dengan binatang, selain fisik, manusia memiliki keunggulan akal. Manusia memiliki kreatifitas, inovatif dan konstruktif sedang binatang tidak. Binatang dengan otaknya berjalan dengan instingnya/bernaluri bersifat statis dalam arti dari dulu sampai sekarang binatang tidak berinovasi untuk berfikir atau belajar dan menangkap kebenaran laiknya manusia, dengan akal dan pikirannya untuk melaksanakan berbagai tugas kehidupan dari primitive menuju kehidupan beradab dan berbudaya.


Hak untuk hidup di dunia ada pada di 3 (tiga) makhluk ; Tumbuhan, Binatang dan Manusia. Terciptanya alam semesta beserta tumbuhan yang diikuti oleh binatang, baru kemudian manusia ada. Turunnya manusia ke Bumi setelah alam dilengkapi isinya (tumbuhan+binatang), kenapa sekarang kita seperti lupa (tidak peduli) pada mereka?




Keteragan
Manusia
Hewan
Tumbuhan
Kebutuhan Makan Minum
Sifat Sosial *

Berakal budi dan Beradab


Ambisi dan Inovasi **


Hidup di 2 Alam ***



* sifat sosial binatang lebih kepada saling melindungi (berkelompok) demi hidupnya sendiri, contoh: semut, dll.
** sifat ingin menguasai & selalu berubah-rubah untuk kepuasan diri.
*** hidup di Dunia (memelihara) & hidup di Akherat (mempertanggungjawabkan)


Sebagai manusia kita wajib menjaga kelestarian hidup binatang dan tumbuhan, sebab tanpa mereka sebenarnya kita tidak bisa melanjutkan hidup di dunia, Renungkan sumbangsih binatang dan tumbuhan terhadap kebutuhan makan minum kita, sementara mereka tidak membutuhkan kita (andai seluruh manusia mati dimuka bumi ini, mereka pasti tetap hidup) tapi sebaliknya, bagaimana ?. 
Binatang juga tumbuhan bagi manusia sifatnya adalah untuk dimakan/konsumsi, dipelihara, saksi (akherat), obat, penghias, dll. Dan hanya tumbuhan yang memiliki sifat mutlak yakni, sebagai penyeimbang/penyumbang ekosistem alam ; oksigen, bagi hidup manusia dan binatang. 
Kalaupun ada binatang dan hewan yang mendatangi penyakit pada manusia, itu lebih karena ulah manusia sendiri.

KITA Tidak Pantas/perlu menganiaya apalagi membunuh untuk hal-hal tanpa manfaat pada binatang, membabat hutan dengan dalih buka lahan, karena dia tercipta memiliki Hak Hidup yang sama.   

Manusia sama saja dengan binatang
Selalu perlu makan
Namun caranya berbeda
Dalam memperoleh makanan

Binatang tak mempunyai akal dan pikiran
Segala cara halalkan demi perut kenyang
Binatang tak pernah tahu rasa belas kasihan
Padahal disekitarnya tertatih berjalan pincang...."
(lagu Iwan Fals/Opiniku)


Mendengar cuplikan syair lagu  diatas, nampaknya Manusia dan Hewan tidak terpisahkan dalam arti, saling membutuhkan; manusia butuh makan dari daging hewan, hewan butuh manusia untuk kelestarian habitatnya (ekosistem/rantai makanan). Baik manusia dan binatang tidaklah bisa terputus/lepas dari tumbuhan, namun kini manusia berada digaris depan dalam kelestarian tumbuhan beserta isi alamnya. Kadangkala baik sifat/karakter Manusia seringkali mencerminkan sifat kebinatangan sementara Hewan banyak mengajarkan sifat kemulian pada manusia, kenapa bisa terjadi?. Kalau manusia lebih Mulia dari binatang itu hal yang sepantasnya, karena Manusia adalah Hewan yang Sempurna.

  
 

Rabu, 17 Oktober 2012

Catatan Refleksi : Penghargaan atas Pengabdian Masa Bakti

                         

       Bagi seorang pekerja/karyawan perusahaan baik swasta maupun pegawai negeri sipil (PNS), pemberian penghargaan kerap sering dilakukan sebagai tanda penghormatan atas jasanya (masa pengabdian/loyalitas). Biasanya hal ini dilakukan bagi pekerja/karyawan senior untuk jenjang waktu kerja, minimal ada yang memulai dengan 5 tahun s/d batas 30 tahun masa kerja.
Khusus perusahaan swasta, apapun bentuk penghargaan tersebut, seperti; selembar piagam penghargaan, medali, cindera mata, uang atau lainnya., kita patut mensyukuri tanpa harus melihat besarnya nilai (materi) didalamnya untuk dijadikan moment atau awal kebangkitan baru, sebagai senior sepantasnya lebih menunjukan kinerja semakin membaik, dengan cara melakukan refleksi/cermin diri, apakah;
a. kita sudah memberikan yang terbaik bagi perusahaan?
b. berbuat terbaik dan profesional bagi pelayanan (customer/masyarakat) ?
c. manfaat bagi diri, keluarga dan lingkungan sekitarkah?
d. perusahaan sudahkah memenuhi hak-hak karyawan/pegawainya (PNS: telah diatur dalam Undang-undang atau Perpu tersendiri - Swasta: tentunya hal ini diikuti dengan Perjanjian Kerja Bersama) ?.

Kedepannya bila refleksi disadari, bermodal kesiapan mental plus keilmuan dengan segudang pengalaman kitapun akan lebih siap menghadapi perubahan demi kebanggaan profesi dan kemajuan perusahaan.
         Semoga saja penghargaan bukanlah sekedar basa-basi yang merupakan bagian strategi manajemen  menjadikan karyawan untuk tidak bersikap kritis (tentunya dengan koreksi membangun), menerima/membisu atas kebijakan yang kurang berpihak pada karyawan dan keluarganya. Terlepas itu sebuah niatan tulus (baik) ataupun siasat (buruk) perusahaan, sebagai orang yang dipekerjakan kita tetap harus berpikir positif sambil melihat peluang maju.
        YAKINKAN..Dalam Penghargaan yang TERBAIK dan JUJUR hanya bisa dirasakan/datang oleh diri sendiri, dari Hati, menerima (siap) koreksi (masukan, saran) teman juga relasi, dengan Besar HATI. Bakti raga, jasa dan ilmu manfaat nan ikhlas tidak mengenal ruang waktu, tercatat di Sisi-NYA sebagai bekal Amal Dunia. Amin.

Belajar dan Berkarya tidak mengenal Usia, curahkan Pengabdian dan baktimu sampai akhir Napas-mu.


Analisa Sederhana Wacana Pembayaran Tunai Dana Pensiun bagi PNS



        Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN-RB) Azwar Abubakar sebelumnya pernah berkomentar ; Sekitar 95 persen dari total 4,7 juta pegawai negeri sipil di Indonesia tidak memiliki kompetensi di bidangnya. "Dari jumlah tersebut, sekitar 50 persen pegawai negeri sipil (PNS) berbagai golongan belum memiliki kapasitas," katanya. (REPUBLIKA.,Kamis, 01 Maret 2012)
        Mungkin MENPAN-RB Kita mencoba mendorong PNS untuk lebih Disiplin dan Profesional dalam melayani masyarakat. Memang melihat latar belakang/animo masyarakat untuk/ingin menjadi PNS, kadangkala ada pihak keluarga/calon berani bayar mahal untuk bisa diterima sebagai pegawai, apakah hal ini oleh sebab (rahasia umum/maaf tanpa maksud berprasangka buruk ) karena :
1.Meningkatkan status sosial dimasyarakat, sekalipun hanya sebagai pegawai kecil,
2.Kerja hambar, tanggung jawabpun terasa ringan; waktu luang digunakan untuk hal-hal mencari penghasilan lain,
3.Terhindar dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara masal, sekalipun Departemen tempat bekerja tidak menguntungkan atau merugi, terhindar dari PHK sepihak, sekalipun pegawai melakukan pelanggaran disiplin, seperti; sering mangkir, malas-malasan, minus loyalitas pada atasan maupun perusahaan dan masih banyak lagi.
4.Terhindar dari target kerja mengejar laba perusahaan.
5.Menerima uang pensiun sampai akhir hayatnya, diteruskan pada Isteri (jandanya) atau Suami (dudanya) sampai ke anak-anaknya; 3 (tiga) generasi menjadi beban negara.
6.Di usia pensiun, besar kemungkinan/bisa dipekerjakan kembali (alih daya) dengan upah honor.
7.Terkesan rileks, menguntungkan sekaligus membanggakan, karena hampir tidak diketemukan resiko, seperti ; keletihan bekerja seharian terus menerus atau berhenti kerja (PHK) ditengah jalan, dalam menjalani profesi sebagai PNS.
        Kali ini MENPAN-RB kita kembali berucap : “...anggaran pensiun yang dibutuhkan pemerintah setiap tahun mencapai Rp. 60 triliun untuk 130.000 pegawai...sekitar 3 % dari keseluruhan jumlah pegawai negeri sipil di Indonesia. Diperhitungkan belasan tahun lagi Rp. 160 triliun. Orang mau jadi PNS karena dapat pensiun, kerjanya tidak mau rajin. Kedepan pensiun bisa seperti sekarang atau seperti di swasta,” ujarnya. (WARTAKOTA.,Kamis, 11/10/2012)
       Kemungkinan ulasan diatas apakah berlaku pula buat peminat/calon atau anggota POLRI dan TNI, apakah juga tidak memiliki kompentensi? Dan atau mereka juga akan menerima dana pensiun tunai? hal ini perlu pemikiran serius untuk pengkajian kedepan, juga diperlukan revisi kembali aturan main pembayaran tunjangan pensiun.
Apakah skema pembayaran uang pensiun dapat diterapkan? sebagai analisa sederhana cara pembayaran tanggungan bagi pensiunan bisa saja dilaksanakan, dengan cara :

  • Uang pensiun hanya dibayarkan bagi si pensiun itu sendiri, bila wafat maka akan stop uang pensiunnya.
  • Penawaran/pilihan bagi pensiunan, dibayar bertahap saat pensiun, dalam arti tidak sekaligus Tunai ;
- hasil perhitungan terima uang pensiun 500 juta., maka dibayar secara angsur selama 1-3 tahun sampai lunas.
- setelah hasil perhitungan terima uang pensiun 500 juta., akan dibayarkan/angsur perbulan beserta bunganya sampai lunas.
jika wafat maka dicairkanlah sisanya yang diterima oleh ahli waris.
        
        Dengan adanya wacana skema pemberian dana pensiun bagi PNS sangat masuk akal bisa mengurangi beban Negara dalam menetapkan APBN kedepan. Hal ini dimungkinkan dengan meningkatkan pertumbuhan dan memperkuat stabilitas ekonomi dan politik dalam negeri, caranya? Para pelaku bisnis dan pakar ekonomi juga rakyat negeri ini harus bersama-sama berkomitmen/mereformasi budaya malas kerja untuk membangun kesinambungan bagi kelanjutan usaha/perekonomian bumi pertiiwi.
        Karena keuangan negara mungkin akan semakin membengkak/berat terbebani, dengan sistem pembayaran pensiunan konvensional seperti sekarang ini. Sangat positif bila diberlakukan, sebab pelaku bisnis pemerintah dan swasta akan berkompetisi menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan dan terukur dalam menjalani eksisitas kehidupan sosial ekonomi di masyarakat, khusus para pensiunan semoga tetap berandil besar dalam menciptakan. Budaya Kerja Semangat, Besar dan Maju.