SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG - Semoga memetik manfaat dalam menikmati sajian secuil berita & hiburan pada blog ini. Saran, kritik & dukungannya dibutuhkan guna kebaikan kedepan yang berkelanjutan, Wassalam.

Minggu, 12 Januari 2014

ANAS UBANINGRUM YANG MULAI PIKUN


KPK resmi menahan Anas pada 10 Januari 2014. Anas ditahan di Rutan Kelas I Jakarta Timur Cabang Gedung KPK setelah menjalani pemeriksaan berjam-jam.
Dengan kepala tegap sesekali mengumbar senyum dan hormat pada polisi dia memasuki gedung KPK. Apakah ini tanda kecongkakan? Dendam? Sakit hati? Salah tingkah? Atau Menutupi kesalahan? Atau pertanda atas keyakinannya bahwa kebenaran hukum yang adil akan memihaknya. Wallahu‘alam bissawab.
Setelah keluar dari gedung KPK dengan jaket orange dia berucap,“…terimakasih pak Abraham Samad…diatas segalanya tentu, saya terimakasih yang besar pada Pak SBY, mudah-mudahan peristiwa ini punya arti, punya makna, dan menjadi hadiah tahun baru 2014…”, sang tokoh muda reformis yang katanya cerdas, karir politiknyapun bagai petasan jangwe yang take off dengan cepat, namun harus landing lebih cepat di sel bui KPK.
Selang beberapa menit, insiden pelemparan telur terjadi, tepat diatas kepalanya telur itu pecah. Pelaku pelempar telur diketahui adalah Ketua DPC LSM Generasi Muda Peduli Tanah Air (GEMPITA) Kecamatan Palmerah. Ia mengatakan Ini murni buntut kekesalannya terhadap para pejabat yang melakukan tindakan korupsi, ia membantah tindakannya itu atas suruhan Cikeas. Setelah diamankan oleh polisi yang bersangkutan dilepaskan kembali alias tidak ditahan karena tidak punya bukti kuat untuk menahannya.
Sayang sang politikus yang besar namanya oleh karena Partai Demokrat ini, kenapa harus berucap terimakasih, dan bukan ucapan klarifikasi atau penegasan ulang atas ucapan sebelumnya, apakah dia lupa?; ”..Satu rupiah saja, anas korupsi hambalang, gantung anas di Monas”, demikian dia berucap kala itu. Dalam hati saya berpikir “, kasihan orang muda ini, katanya cerdas tapi sudah mulai pikun”.
Anas Urbaningrum terus berjalan dengan pengawalan ketat, nampak raut wajahnya terkesan galau saat mulai memasuki mobil tahanan KPK, sepertinya ada yang terlupa dia ucapkan setelah aksi lempar telur tadi, yaitu; “terimakasih atas telurnya, karena sudah beberapa hari saya belum creambath, sekali lagi terimakasih ya”.
Tapi arti dan makna semua ini yang jelas menandakan dia siap mengikuti proses hukum dan menjalani kebenaran mencari keadilan. Semoga roda keadilan berputar pada porosnya sesuai amanat Hati Nurani Bangsa ini. Indonesia Satu, Indonesia Anti Korupsi.

Sabtu, 04 Januari 2014

INDAHNYA TOLERANSI



GARUDA PANCASILA dengan semboyan BHINNEKA TUNGGAL  IKA apakah sekedar  hiasan dinding sekolah, yang terpajang berdebu tanpa makna ? Sebagai dasar dan falsafah/pandangan hidup bernegara dan juga bermasyarakat tentunya inilah pilihan satu-satunya untuk dijadikan pedoman dan dasar hidup kita oleh karena keragaman Suku Bangsa dan Agama, sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia peliharalah Persatuan dan Kesatuan untuk kemakmuran Negeri.

Indonesia bukanlah Negara agama namun masyarakatnya memiliki kekuatan keyakinan yang besar pada agamanya, yang mayoritas muslim. Namun sudah menjadi kewajiban tanpa tawar, mayoritas patut melindungi (mengayomi) minoritas (non muslim) sementara minoritas tetap menjaga hubungan baik (persaudaraan) dengan mayoritas. Secara bersama-sama marilah mengikis rasa Ego dengan Instropeksi (cermin diri) juga Ekstropeksi (melihat keluar ke orang lain).

Toleransi  muncul bisa karena kesadaran juga tanpa sadar. Toleransi dengan kesadaran senantiasa dikaitkan dengan konteks  keagamaan yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Baik dalam melaksanakan ibadah maupun kegiatan keagamaan dalam lingkungan sekitar, sepanjang tidak mengganggu keamanan dan ketertiban secara umum, disamping menjaga kebebasan berkeyakinan tanpa unsur bujuk rayu ataupun paksaan (untuk mengikuti keyakinannya).
Toleransi tanpa sadar adalah sikap spontanitas situasi dalam konteks sosial kemasyarakatan. Misalnya saat sedang asyik bermain musik, tiba- tiba tetangga sebelah jatuh sakit yang membutuhkan pertolongan segera, secara spontan orang yang sedang bermain musik  pasti menghentikan permainannya, untuk segera membantu semampunya.

Pada hakikatnya toleransi merupakan sikap saling menghargai dan menghormati orang lain, dengan perasaan nyaman maka kekhusukan dalam beribadah semakin mendekati sempurna, sehingga terjalin hubungan sosial yang damai sejahtera dan menenteramkan, sukses dunia diraih surga menanti. Amin.

Jumat, 03 Januari 2014

ANTARA IKHLAS DAN DISIPLIN



Kata yang sering didengar/dianjurkan tapi sepertinya sulit dilakukan, Why?, dari kecil, kata ikhlas dan disiplin sudah akrab ditelinga setiap orang. Disiplin makan, disiplin mengerjakan tugas sekolah, disiplin olahraga, disiplin kerja,  ada yang membenci tapi tidak sedikit yang menyukainya. Ikhlas berbagi dan peduli pada sesama makhluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan). Ikhlas pada kehidupan sosial masyarakat, dengan  cara; kerja bakti bersih sampah, saling kunjung tetangga (silaturahmi), yang terpenting peliharalah dengan menebar senyum bagi sesama kita. Senyum itu; murah, gratis, sehat bathin. Anda akan menjadi cinta mati; dalam arti ikhlas dan disiplin akan pola hidup sehat menyeluruh dibarengi dengan menjalani rutinitas ibadah yang menjadikan kebutuhannya, lahir bathin terpenuhi, nikmat dunia dijalani dan surga menanti...Amin.
Yang membenci adalah sama dengan menjadikan mereka orang-orang yang merugikan karena tidak ada lagi keikhlasan dan kedisiplinan, kita dan atau mengakibatkan banyak orang jadi sengsara, yakni; karena sampah dan hutan gundul banjir melanda, karena tidak ikhlas bekerja maka pungli (pungutan liar) jadi solusi. Contoh; buang sampah sembarangan, penebangan hutan membabi buta, bukan hanya hutannya yang gundul tapi hewan-hewanyapun ikut sengsara. Karena faktor ke tidak ikhlasan pada pekerjaannya, bisa saja karyawan bawahan memelihara pungli, di level atas korupsi merajalela. Maka berusahalah dengan bersungguh-sungguh secara ikhlas. Banyak orang tua hampir tidak pernah mengajarkan dengan cerdas dan tegas pada anak-anaknya bagaimana cara menyikapi juga akibat dari sampah.
Ikhlas dan Disiplin memang tidak mudah. Akan tetapi kita harus belajar dan mempraktekkan keikhlasan dibarengi kedisiplinan itu sendiri, secara terus-menerus sambil menularkan pada orang disekeliling  kita, mulai dari keluarga dan lingkungan sekitar.
 Ikhlas ; murni, bersih dan jernih. Murni ;  karena atau demi Tuhan Yang Maha Esa. Bersih;  dari hati yang terdalam (bukan untuk dilihat banyak orang).  Jernih;  tanpa campuran dalam arti tanpa mengharapkan imbalan.
 Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya bisa diartikan juga sebagai  sikap paham akan tanggungjawab pada pekerjaan dan tetap bersikap profesional dan tidak terpengaruh oleh emosi pribadi.
Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. Pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah pengganti untuk hukuman ataupun instrumen hukuman dimana hal ini bisa dilakukan pada diri sendiri ataupun pada orang lain. (sumber Wikipedia)
 ikhlas ; bentuk sikap peduli baik berupa materi maupun jasa tanpa maksud diperlihatkan pada orang dan menjadikannya  riya (memamerkan, walaupun hanya sekedar pujian) tanpa berharap imbalan apapun, dalam arti hanya dirinyalah dan Tuhan yang Tahu. Disiplin ; melatih batin dan watak supaya perbuatannya menaati tata tertib. Disiplin diri berarti melakukan segala sesuatu dengan baik, tertib dan teratur secara berkesinambungan untuk meraih impian, cita dan atau tujuan yang ingin dicapai dalam hidup.
Mengapa kita perlu ikhlas dan disiplin ?
Akan terasa manfaat bukan hanya bagi diri tapi juga orang sekitar (berbagi kebahagian) jika kita memiliki suatu impian, cita-cita atau tujuan yang tercapai. Berawal dari bekerja dengan sungguh-sungguh secara ikhlas sambil mendisiplinkan ( melatih ) diri untuk mengerjakan hal-hal yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, Insya Allah semua akan diraih dengan kebahagian penuh syukur. Manusia diturunkan/diciptakan ke Bumi karena tidak disiplin/melanggar larangan makan buah koldi (menurut keyakinan saya) yakni Nabi Adam AS manusia pertama di Bumi ini, tentunya yang Maha Kuasa-pun kembali membuat aturan, ketentuan-ketentuan juga di Bumi yang harus dijalankan/dipatuhi oleh beliau juga keturunannya/umatnya/pengikutnya, bagi kedamaian hidupnya sendiri (manusia) yang berkelanjutan, bila dilanggar kelak akan menerima akibat/hukumannya nanti baik di dunia maupun diakhir jaman.
Maka dalam komunitas dilingkungan kita sebagai makhluk sosial, dengan peraturan-peraturan yang dibuat dan disertai sanksi (menurut standar masing-masing wilayah dan atau Negara). Hal ini tidak lain agar setiap manusia mau belajar hidup ikhlas dan disiplin dengan menaati aturan yang ada sehingga dunia menjadikan tertib, aman dan nyaman/tidak kacau balau dan seseorang tidak dapat berbuat sekehendak hatinya, karena kita bergerak dengan perasaan ikhlas juga disiplin akal sehat, lain halnya dengan binatang karena bergerak dengan nalurinya tanpa akal dan perasaan, tumbuhan bergerak (tumbuh) ikhlas oleh lingkungannya (sebab alam; tanah, air, udara, hewan dan manusia) kesemuanya ikhlas dan tetap disiplin dalam lingkar ekosistemnya/alamnya, tapi manusialah yang kemudian menghancurkannya.  Akhir kata BELAJARLAH PADA; jadilah Binatang yang Sempurna BUKAN Manusia yang Binatang. Jadilah Tumbuhan yang berakar kuat, rindang dedaunan; melidungi dan memberi banyak manfaat. Bukan malah jadi Benalu Masyarakat, perlahan tumbuh besar sambil membunuh induk tanpa manfaat.