Kecil
menjadi kawan Besar menjadi lawan; Api dan Air. Tanpa disadari bahwasanya kita
berada/hidup diatas api dikelilingi oleh air, sebab sebagian besar (+70%)
permukaan Bumi ditutupi oleh air dan sisanya terdiri dari benua juga
pulau-pulau yang memiliki banyak sumber air lainnya. Hidup diatas api:
bahwasanya inti dalam bumi atau inner core merupakan bagian terpanas, hal ini
yang menyebabkan adanya/timbul banyak gunung merapi dimuka bumi.
Sementara
daratan/tanah (benua dan pulau-pulau) tidak semuanya ditumbuhi oleh pepohonan,
ada juga lahan tandus dan padang pasir, yang pastinya pepohonan adalah
penyumbang oksigen terbesar bagi kehidupan makhluk hidup didalamnya, dan pemakai
oksigen terbanyak adalah makhluk manusia.
Indonesia
punya departemen kehutanan, polisi kehutanan, departemen lingkungan hidup dan
banyak lagi departemen lainnya bersama jutaan aparat didalamnya yang
relevansinya ada dan bersetuhan/berkepentingan dengan yang namanya hutan. Tapi
kenapa kita tidak bisa mengontrol/mengawasi hutan kita ??? Bila sumber oksigen
tersebut tidak dapat manusia memeliharanya, seperti dengan cara membakar entah
terbakar sendiri. Tidak mustahil 100 tahun yang akan datang atau relative lebih
singkat lagi, maka oksigen akan menjadi barang langka yang mungkin saja
diperdagangkan layaknya air putih dalam kemasan…naudzubillahi minzalik.
Kenapa?
kebanyakan masyarakat Indonesia lebih memperhatikan manfaat hutan sebagai
sumber komoditi, ketimbang fungsi keberadaannya sebagai penjaga kondisi dan
penyeimbang suhu serta iklim bumi secara global. Aktivitas eksploitasi tanpa
perencanaan atau penanggulangan atas kerusakan hutan yang digarap, menyebabkan
Indonesia kehilangan jutaan hektar lahan hutan setiap tahun dan otomatis
kehilangan hewan yang ada didalamnya.
Setiap
tumbuhan Insya Allah bisa bermanfaat bagi manusia. Jika pohon makin banyak maka
makin besar manfaat yang dirasakan. Karena secara pribadi (sendiri-sendiri)
untuk memperbaiki hutan kita yang terbakar sepertinya sebuah pekerjaan mustahil
alias sulit. Jadi marilah mulai sekarang dengan pekerjaan kecil ini (berkonstribusi
memperbaiki udara bumi) kita mencoba membuat hutan-hutan kecil dengan cara
menanam pohon disekitar lingkungan rumah.