SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG - Semoga memetik manfaat dalam menikmati sajian secuil berita & hiburan pada blog ini. Saran, kritik & dukungannya dibutuhkan guna kebaikan kedepan yang berkelanjutan, Wassalam.

Selasa, 19 April 2016

SULITNYA Tertib dan Disiplin Berlalu lintas



Apakah, kebutuhan (daya beli) masyarakat akan kendaraan terus meningkat seiring meningkatnya pertumbuhan perekonomian kita (?), apakah hal ini dapat dijadikan barometer bahwa masyarakat kita telah memasuki era sejahtera (?); bisa ya bisa juga meragukan.
Ya ! karena baik masyarakat kota maupun pedesaan kebutuhan kendaraan bermotor roda dua sudah menjadi keharusan, suami-isteri-anak masing-masing punya motor, hal ini dibutuhkan dengan alasan lebih ekonomis (efisien, efektif dan fleksibel). Begitu juga kendaraan roda empat bagi golongan menengah baru, disamping alasan diatas tentunya lebih kepada untuk menaikan gengsi dan martabat/unjuk kemampuan atas kesuksesannya.
Meragukan ! daya beli masyarakat terhadap kendaraan umumnya/kebanyakan lewat kredit yang rata-rata dengan jangka waktu 3 – 5 tahun, ini membuktikan (terindikasi) masyarakat kita belum cukup/layak atas kemampuan beli cash/tunai, karena beban kredit mereka terpaksa mengurangi kebutuhan penting keluarga lainnya, karena beban kredit mereka terpaksa mengurangi kebutuhan penting keluarga lainnya. Belum lagi banyaknya resiko kredit macet pada sektor pembiayaan kredit kendaraan tersebut.    

Tapi sayangnya…pertumbuhan jumlah kendaraan yang drastis ini tidak dapat diimbangi dengan panjang jalan, dampak yang dapat dirasakan langsung adalah kemacetan lalu-lintas disana sini. Belum lagi ulah rata-rata pengendara yang terkesan dikejar waktu, katanya sih "time is money", saling mendahului dengan mengabaikan keselamatan diri juga orang lain. Bahkan yang namanya pelanggaran rambu-rambu lalu lintas sudah menjadi pemandangan sehari-hari dijalan raya. Mereka juga hampir tidak pernah (tidak paham) dalam penggunaan klakson, lampu kendaraan, kaca spion dalam pemanfaatannya di jalan raya. Satu hal yang patut dipahami bersama adalah ; “ klakson, lampu kendaraan adalah sarana alat komunikasi berkendara dan kaca spion adalah sarana monitor/alat bantu kita dalam pengambil keputusan untuk mengarahkan kendaraan (kekanan atau kekiri)”.

Kendaraan bermotor khususnya roda dua kini telah menjadi penguasa jalan seantero negeri ini, bila mengamati dan mengulas tata tertib dan disiplin berlalu lintas mereka sepertinya dibutuhkan kerja keras pemerintah bersama aparat kepolisian untuk mensosialisasikan pentingnya tata tertib/etika dan disiplin berkendara sekaligus menjatuhkan sanksi yang tegas bagi setiap pelanggar lalu lintas tanpa pandang bulu.

Apakah kenyamanan dan keselamatan berkendara dimaksimalkan? Kecelakan dan pelanggaran diminimalisir? Jawabnya Pasti Bisa! Hal ini bukan saja tanggung jawab pemerintah dan Pak Polisi, tapi tanggung jawab kita juga, semua dapat dilakukan mulai sekarang, berawal dari diri sendiri dengan berbagi info dan saran bagi anak, isteri dan teman sekitar dilingkungan rumah, bahwa ;
1.   Penuhi kewajiban kepemilikan SIM (surat izin mengemudi)
2.  Lengkapi kebutuhan phisik dalam berkendara (motor: helm, jaket, sarung tangan,
    Pelindung dada, selebihnya sesuai kebutuhan)
3.  Lengkapi sarana kendaraan dengan baik (motor: rem, lampu-lampu dalam kondisi
    baik dan sesuai standar, kaca spion, selebihnya sesuai kebutuhan yang membuat
    kita nyaman namun tidak menggangu pengendara lain)
4.  Ingat ! jangan saling mendahului tanpa kebutuhan dan perhitungan (khususnya
    ditikungan)apalagi zik zak. Gunakan lampu dim, lampu sen dan bunyikan klakson
    sebagai alat komunikasi sesuai kebutuhan.  

Demikian, terimakasih.

   

Kamis, 14 April 2016

KAYA TIDAK HARUS MEWAH, MISKIN BUKAN BERARTI HINA



Dibelahan dunia manapun, ikhtiar/usaha (mengais rezeki) hukumnya wajib, wajib bagi pemenuhan kebutuhan kelangsungan hidupnya, baik sandang, pangan maupun papan. Namun biasa/wajar tiap manusia merasakan perbedaan dalam mendapatkan apa yang menjadi pemenuhan atas keinginannya, itulah warna kehidupan yang terlihat, dirasakan dan patut disyukuri.

Pada hakekatnya tiap makhluk didunia ini tidak terkecuali Tumbuhan maupun Hewan senantiasa dipelihara rezekinya oleh Tuhan Sang Maha Pengasih., perbedaannya hanyalah, kalau makhluk manusia diwajibkan berusaha/ikhtiar dengan jalan Halal demi pemenuhan kebutuhan lahir dan bathinnya, karena manusia diberikan Akal juga Nurani.

Dalam pemenuhan atas kebutuhan tersebut beragam cara dilakukan manusia, ada manusia yang terkesan santai (tanpa banting tulang berlumur keringat) namun dengan hasil rezeki yang berlebih, sebaliknya ada manusia yang terkesan banting tulang berlumur keringat namun dengan hasil yang segitu gitu saja alias tetap kembang kempis alias senin kamis…miris memang, tapi itulah indahnya aroma kehidupan.

Akal, Nurani dan rasa Syukur adalah kunci kesuksesan dalam menerima nikmat rezeki dari-NYA, dalam arti ; karena ber-Akal maka kita mampu dan pasti bisa dalam meraih segala apa yang menjadi kebutuhan diri. Bersama Nurani akan menguji kesabaran dan ketabahan hati, bila apa yang kita upayakan atau mohonkan pada Sang Maha Kuasa hasilnya tidaklah sesuai keinginan  diri, selalu pas-pasan bahkan seringkali kekurangan, maka bersama Syukur menjadikan kita tetap semangat untuk terus berusaha menjalani hidup nan indah ini. Namun bila segala rezeki yang didapat telah sesuai (tidak melanggar) Norma-norma kehidupan sosial dan Agama, andai ternyata berlebih, maka tetaplah ber-syukur, implementasi dari syukur yang dimaksud adalah Berbagi.

Ber-syukur-lah baik bagi si Kaya maupun si Miskin, mudah-mudahan akan terjalin/menjadi sinergi (saling membutuhkan dan percaya). Si Kaya dengan cara peduli juga berbagi bagi sesama, utamakan tetangga atau kerabat terdekat, sebab bila telah sukses dan Kaya tidaklah harus hidup mewah demi menjaga gengsi, karena kitapun tidak tahu, andai/bisa saja ada rezeki orang lain yang mungkin harus kita sampaikan dengan cara berbagi ; infaq dan sedekah. Bagi si Miskin  tetaplah semangat dengan kepala tegap hati ikhlas, percaya diri, senantiasa selalu berpikir positif. Yakinilah berbagi tetap bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti ; berbagi senyum, nasehat, ringan tangan dan banyak lagi yang bisa dilakukan, maka si Miskin akan menjadikan lebih mulia dimata-NYA…Semoga…Amin!  




Yang menjadikan luar biasa hidup itu indah, adalah bila dapat dilakukan bersamaan/keduanya, mungkinkah ? (sepertinya bagai terbang kebulan naik kerbau); si Kaya yang penuh kesederhanaan, murah hati dengan berbagi rezeki sambil menebar senyum, sementara si Miskin dengan tatapan penuh optimisme,  tetap semangat, tak luput berzakat, senantiasa berinfaq juga sedekah walau hanya sepeser. Tuhan tidak melihat jumlah (materi) dari yang kita keluarkan tapi keikhlasan yang kita berikan.
  
Tuhan tidaklah memberikan apa yang kita inginkan, tapi akan memberikan apa yang kita butuhkan.  Jalanilah hidup ini bersama ikhlas yang telah ditentukan/digariskan baik oleh manusia itu sendiri maupun oleh Sang Maha Pencipta. Hadapilah Malam dengan Ikhlas, Sambutlah Pagi dengan Ikhtiar. SEMANGAT!!!

Rengasdengklok, 14 April 2016