SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG - Semoga memetik manfaat dalam menikmati sajian secuil berita & hiburan pada blog ini. Saran, kritik & dukungannya dibutuhkan guna kebaikan kedepan yang berkelanjutan, Wassalam.

Selasa, 04 September 2012

POLA KONSUMSI MAKAN DAN SISA (Sampah) MAKANAN

Dampak pola konsumsi makan, mungkinkah membentuk Cermin masyarakat yang kuliner bermental minus kepudulian sosial?


 

Bayangkan, alangkah indahnya sebelum makan kita merenungi bagi mereka yang kelaparan atau minimal bagi mereka yang kekurangan dilingkungan dekat/sekitar kita, bila kita dapat membuat orang lain bahagia dan menyenangkan, kita bisa berempati padanya. Pola makan yang sederhana adalah dengan makan secukupnya tanpa menyisakan, bila berlebih berbagilah. Mungkin hanya sedikit tapi besar manfat bagi mereka. Betapa bahagianya jika kita menyadari dengan tidak membuang sisa makanan, tanpa dirasa kita sudah meringankan pekerjaan orang lain ( pembuang sampah atau pelayan restoran ).
 

Andaikan masyarakat makan sesuai aturan (tidak berlebihan) dan mau berbagi bila berkemampuan lebih, maka tanpa disadari kita turut mengurangi kemiskinan (kelaparan). Sangat miris kemiskinan telah menjadi konsumsi publik, hal ini dapat dilihat pada tontonan televisi yang menjadikan kemiskinan sebagai hiburan masyarakat, sekalipun bermaksud berbagi. Penonton hanya bisa berucap "kasian ya...buat makan aja susah, sembari menyantap hidangan menu lengkap di depan televisi". Ironis, tontonan tersebut tidak menyentuh nurani pemirsa dan hanya sebatas ucapan ditenggorokannya. Budaya Kuliner (konsumtif makan) menjadi kebanggaan status sosial, merasuk sel otak masyarakat, semakin besar perutnya alias buncit kelebihan lemak maka semakin berbangga hati...mungkinkah?

Memang sampai detik ini, belum ada lembaga survey lokal yang menyoroti perihal sampah sisa makanan masyarakat Indonesia, tapi kita bisa belajar hemat untuk berbagi dari hasil survey di Amerika.
 
Apakah Anda tipe orang yang suka menyisakan makanan untuk dibuang? Ini berarti Anda telah menghambur-hamburkan uang dan mengotori lingkungan, juga berkonstribusi dalam meningkatkan grafik kemiskinan.

LIMBAH MAKANAN ORANG AMERIKA
Total limbah makanan orang Amerika saja sudah berjumlah Rp 1,6 triliun setahun!

Peneliti dari program pangan dan pertanian Natural Resources Defense Council (NRDC) mengungkapkan bahwa orang Amerika membuang 40% makanannya setiap tahun. Jika dihitung secara kasar, limbah tersebut bernilai $165 miliar atau Rp 1,6 triliun.

Dalam laporan yang dirilis Selasa (21/8) lalu juga disebutkan bahwa rata-rata keluarga Amerika yang terdiri dari empat orang membuang $2,275 (Rp 21,6 juta) dalam bentuk limbah makanan setiap tahunnya.
Angka ini naik 50% dibanding jumlah limbah makanan di negeri Paman Sam pada tahun 1970-an

Sampah makanan tersebut banyak terdiri dari buah dan sayur yang tak terjual di pasar swalayan. Jumlah lain yang tak kalah besar adalah sisa makanan dari restoran dan konsumen yang tak menghabiskan pesanannya. Limbah makanan merupakan komponen terbesar dari sampah padat di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.

"Kita membuang-buang hampir setengah dari makanan yang tersedia. Padahal, makanan tersebut adalah uang sekaligus sumber daya yang berharga untuk disia-siakan begitu saja," kata Dana Gunders, peneliti di NRDC, seperti dikutip dari Daily Mail.

Menurut organisasi lingkungan nonprofit ini, mengurangi 15% sampah dari suplai pangan Amerika bisa membantu memberi makan 25 juta warga setiap tahunnya. Hal ini juga bisa mengurangi beban TPA.

NRDC meminta pemerintah Amerika Serikat memelajari kerugian dari sistem makanan tersebut dan menentukan sasaran untuk pengurangan limbah. "Tak peduli seberapa alami makanan kita dikembangkan, jika tidak dimakan, berarti kita tidak menggunakan sumber daya tersebut dengan baik," ujar Gunders. ( detik.com.,Sabtu, 25/08/2012 )

Semoga dengan tulisan ini penulis dapat menginsafinya lebih dalam, juga manfaat bagi yang membacanya. Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar