SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG - Semoga memetik manfaat dalam menikmati sajian secuil berita & hiburan pada blog ini. Saran, kritik & dukungannya dibutuhkan guna kebaikan kedepan yang berkelanjutan, Wassalam.

Sabtu, 29 Desember 2012

MACET DAN BANJIR DI JAKARTA...apakah sebuah Kultur?


      Ibu Kota Jakarta telah menjadi langganan Macet setiap harinya oleh hiruk pikuk kendaraan bermotor, juga langganan Banjir bila datang musim hujan. Kedua problem ini sepertinyan sangat sulit diatasi oleh Pemerintah Daerah (PEMDA) DKI Jakarta,  masyarakatpun terkesan hanya mengkritisi problem tersebut tanpa ada upaya/kepedulian untuk berbuat yang terbaik, sekalipun kecil sumbangan yang diberikan tapi besar manfaat kedepan, yakni kesadaran diri untuk tidak konsumtif (bagi yang mampu) dan janganlah membuang sampah sembarangan. Maka Tekad dan Kesadaran warga Jakarta dan sekitarnya untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa ini khususnya masyarakat Jakarta pasti terwujud.

     Sekalipun pihak PEMDA DKI Jakarta mampu melakukan perbaikan dan atau pembangunan, seperti : pelebaran saluran air,  pengerukan sungai/kali,  Banjir Kanal, Bendungan Air Laut., mungkin tidak akan efektif/berhasil seperti yang diharapkan bila Kultur Masyarakat Jakarta kurang peduli dengan kebersihan dan keindahan Kotanya sendiri. Sebab kebiasaan membuang sampah sembarangan dan konsumtif sudah menjadi Kultur Masyarakat Kota, marilah silakan kita instropeksi dan ekstropeksi.
      
     Macet, hal ini juga karena masyarakat kota khususnya Jakarta kurang menyukai sarana angkutan umum yang ada, karena kultur (budaya) konsumtif masyarakat atas kendaraan atau karena kurang kenyamanan dan keselamatan diri jika menggunakan sarana angkutan umum? Bila ya, maka pihak yang paling berwenang dan bertanggung jawab, yakni : PEMDA, POLDA, DEPHUB dan pebisnis/pengelola angkutan umum harus bersinergi dan peduli dalam menciptakan  kenyamanan dan keselamatan pengguna jasa ini. 
  

Contoh kultur buruk sederhana:
Macet ; saat jam kerja (berangkat dan pulang) sajian rutin  di Ibu Kota yang didominasi oleh kendaraan pribadi, anehnya mereka mampu membeli kendaraan roda 2 lebih dari 1, untuk roda 4 tidak pernah mau berpikir dimana akan diparkir? (mengabaikan efektifitas & efisiensi). Belum lagi saat hari-hari raya djalur-jalur luar kota.

Sampah ; dijalan, selokan, pasar dan coba tengoklah sekitar rumah kita sendiri. Kalau dipintu-pintu air Jakarta itu sudah jadi kewajaran. Coba perhatikan saat perayaan tahun baru, paginya Jakarta akan bergelimang sampah, meningkat 10-15 % sampah Ibu Kota.   

    
     Langkah Pak Jokowi untuk memperbaharui angkutan umum Metro Mini, pencanangan dalam pembuatan Biopori sebagai alternatif air serapan juga sangat besar manfaat bagi air tanah dan penanggulangan banjir,  adalah langkah awal yang mencerminkan ke-peduli-an pada masyarakatnya dan lingkungan Alam Kotanya.

Sangat kompleks memang permasalahan kedua problem diatas, tapi semua bisa diatasi dengan jalan sederhana, sekalipun terkesan sulit dan perlu waktu :

  • Ketegasan aparat penegak hukum (POLISI dibantu SATPOL PP) untuk menindak/memberlakukan kembali Undang-undang tentang membuang sampah sembarangan.

  • Segera PEMDA DKI Jakarta dalam memberlakukan nomor seri kendaraan Ganjil dan Genap,  memberlakukan tahun kendaraan dijalan Jakarta dan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta segera. (kontrol ketat dari yang berwenang tetap harus ada supaya jangan di Korupsi). 

  • Menanamkan Budaya Malu sejak dini, baik disekolah maupun dirumah,  dimulai dari Sekolah (Taman Kanak-kanak) maka peran guru sangat penting. Untuk dirumah maka kesadaran dari para orang tua, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda/i untuk memberikan contoh pada anak-anak cara membuang sampah yang baik dan benar. Menanamkan Budaya Hemat bukan menjadi pelit atau kikir, baik disekolah maupun dirumah,  berikan pemahaman tentang nilai-nilai Peduli pada lingkungan dan sesamanya tanpa harus menjadi manusia Konsumtif. Bahwa konsumtif adalah salah dan justru menyengsarakan banyak orang, lebih baik berbagilah tuk saling membahagiakan sesama.

Semoga tulisan singkat dan sederhana ini dapat mendatangkan manfaat untuk keindahan, kenyamanan dan kebesaran nama Ibu Kota kita, JAKARTA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar