SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG - Semoga memetik manfaat dalam menikmati sajian secuil berita & hiburan pada blog ini. Saran, kritik & dukungannya dibutuhkan guna kebaikan kedepan yang berkelanjutan, Wassalam.

Senin, 04 Maret 2013

Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran-kah?



Pendidikan merupakan bagian dari insfrastruktur kebutuhan dasar masyarakat : menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Ayunan langkah pembangunan diupayakan senada dengan tuntutan zaman. Perkembangan/perubahan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang pendidikan?, apabila ;
- Lembaga pendidikan menjadikan misi & visi sebagai formalitas.,
- Pendidik sekedar mengajar ketimbang menganggur alias tanpa bakat (kesadaran moral) & kemampuan (kompentensi).,
- Anak didik belajar sekedar (bermalas-malasan) hanya mengejar selembar sertipikat/ijasah.
Pembangunan fisik terkesan baik, tetapi bila moral bangsa amburadul, tidak mustahil berdampak pada semua bidang, yakni POLEKSOSBUD (politik, ekonomi, sosial & budaya) negeri ini, karena tiap orang akan korupsi, pelecehan seksual, asusila dimana-mana, politik kotor & budaya malu tidak lagi menjadi tabu. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana negara dan bangsa ini hancur, naudzubillah min dzalik. Oleh karena itu, untuk pencegahannya, pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini. Pendidikan harus mampu menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang akan dihadapi sekarang dan masa akan datang. Menjadi pahlawan pembaharuan dan perubahan dengan cara memberdayakan sumber-sumber pendidikan secara optimal melalui pembelajaran yang cerdas, tepat dan kondusif. Maka peran pendidik (kualitas tenaga pengajar) harus benar-benar disiapkan secara ;
- niat (keinginan/ketulusan hati)
- attitude (tabiat/karakter).,
- skill individu (sepesialisasi ilmu).,
- moralitasnya (agama & kebangsaan), dan
- kepedulian yang berkelanjutan bagi pencapaian kualitas pendidikan.
Tentunya diharapkan menghasilkan generasi bangsa/anak didik yang cerdas, tangguh dan bermoral. Menjadi tugas pemerintahkah?, atau anak bangsa?. Sekolah mahal berkualitas tanpa moral agama & kebangsaan akan menjadikan karbitan. Sekolah murah mengabaikan kualitas menjadikan pintar diantara yang bodoh. Belajarlah & mengajar dengan keikhlasan, memperbaiki atas kesalahan juga mengedepankan semangat pembaharuan dan perubahan yang kreatif, lewat proses efektif dan inovatif membangun.
Sekalipun masih banyak pekerjaan rumah kita bila melihat kelemahan dan kebobrokan moral yang oleh sebab dan atau dilakukan dalam lingkungan dunia pendidikan, namun kita dapat membuktikan bahwa kita BISA untuk melakukan yang terbaik, hasilnya dapat kita lihat dari banyaknya siswa-siswi kita berprestasi kelas Dunia, seperti juara Olimpiade Matematika, fisika, teknologi robot dan banyak lagi.
Selanjutnya diperlukan kerja gotong royong (bersinergi) berkesinambungan dengan melibatkan (kepedulian) semua elemen bangsa demi kejayaan Bangsa Negeri ini. Semoga bukan sekedar harapan...Amin.

05 Maret 2013 Rengasdengklok Pangkal Perjuangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar