Bila melihat dan atau membaca kasus Korupsi
dan Narkoba kita tidak akan pernah bisa menutup mata menyumbat telinga, karena
selalu diperdengarkan dan diperlihatkan adanya berita perilaku korupsi oleh mereka para koruptor
yang oleh sebab memiliki kedudukan/jabatan terhormat, terkesan berakhlak,
cerdas/pendidikan tinggi, sejahtera oleh karena penghasilannya yang sangat
memadai. Untuk pecandu Narkoba yakni pemakai dan pengedar, rakyat kecil kebanyakan
adalah korban dari Narkoba, sementara pengedar adalah tokoh utama penderma atas perusakan
generasi rakyat bangsa ini.
Kapan kedua masalah ini tidak lagi
menjadi berita? kapan akan tidak lagi menjadi konsumsi sebagai manusia beradab,
sebagai makhluk paling mulia dibandingkan makhluk binatang? contoh; binatang bisa memberi harapan hidup/nafkah pada manusia (tukang topeng monyet) dengan jalan penyiksaan atas diri binatang, tapi manusia tak pernah mau peduli akan ekosistemnya (pembataian orang utan). Sepertinya ini
hanya sebuah pengharapan yang sia-siakah? Ya! Ini sebuah isapan jempol belaka
bila melihat seorang Kepala Hakim Mahkamah Konstitusi tertangkap tangan karena
Korupsi juga kedapatan memiliki Narkoba (ganja dan pil ekstasi) didalam ruang
kerjanya yang diketemukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)...GILA!!!
bathin terasa sesak dan kepala ini terasa pecah. Kepada siapa lagi rakyat dan
bangsa ini berharap Keadilan? Wibawa Hukum dicampakan, pilar Keadilan pada
Mahkamah Konstitusi telah diretakan oleh pemangku tertinggi penegak hukum itu
sendiri. Narkoba ternyata turut berperan menyumbangkan putusan/vonis atas keadilan, hasilnya? akankah negara dan bangsa ini amburadul? Semoga sinar keadilan tidak akan padam oleh perilaku seorang
atau sekelompok orang (Gank & Pencinta Narkoba juga Korupsi Berjamaah), semoga kembali
terang menderang menyinari Bumi Pertiwi dari kita oleh kita yang Peduli Basmi
Korupsi Dan Narkoba. Keadilan mungkin buta oleh terang tapi
melihat dalam gelap.
Jadilah binatang sempurna ; sebagai
manusia yang lemah dihadapan-NYA..mari ber-Syukur atas Nikmat dan karunia-NYA, gunakan akal
dan manfaatkan rezeki bagi sesama dan kehidupan alam kita.
Janganlah menjadi manusia binatang ;
sebagia manusia yang lebih hina dari binatang, berakal tanpa amal, berilmu(pendidikan
tinggi) tanpa akhlaq. Maka jadilah manusia beragama tanpa moral…naudzubillah
min dzalik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar