SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG - Semoga memetik manfaat dalam menikmati sajian secuil berita & hiburan pada blog ini. Saran, kritik & dukungannya dibutuhkan guna kebaikan kedepan yang berkelanjutan, Wassalam.

Kamis, 14 April 2016

KAYA TIDAK HARUS MEWAH, MISKIN BUKAN BERARTI HINA



Dibelahan dunia manapun, ikhtiar/usaha (mengais rezeki) hukumnya wajib, wajib bagi pemenuhan kebutuhan kelangsungan hidupnya, baik sandang, pangan maupun papan. Namun biasa/wajar tiap manusia merasakan perbedaan dalam mendapatkan apa yang menjadi pemenuhan atas keinginannya, itulah warna kehidupan yang terlihat, dirasakan dan patut disyukuri.

Pada hakekatnya tiap makhluk didunia ini tidak terkecuali Tumbuhan maupun Hewan senantiasa dipelihara rezekinya oleh Tuhan Sang Maha Pengasih., perbedaannya hanyalah, kalau makhluk manusia diwajibkan berusaha/ikhtiar dengan jalan Halal demi pemenuhan kebutuhan lahir dan bathinnya, karena manusia diberikan Akal juga Nurani.

Dalam pemenuhan atas kebutuhan tersebut beragam cara dilakukan manusia, ada manusia yang terkesan santai (tanpa banting tulang berlumur keringat) namun dengan hasil rezeki yang berlebih, sebaliknya ada manusia yang terkesan banting tulang berlumur keringat namun dengan hasil yang segitu gitu saja alias tetap kembang kempis alias senin kamis…miris memang, tapi itulah indahnya aroma kehidupan.

Akal, Nurani dan rasa Syukur adalah kunci kesuksesan dalam menerima nikmat rezeki dari-NYA, dalam arti ; karena ber-Akal maka kita mampu dan pasti bisa dalam meraih segala apa yang menjadi kebutuhan diri. Bersama Nurani akan menguji kesabaran dan ketabahan hati, bila apa yang kita upayakan atau mohonkan pada Sang Maha Kuasa hasilnya tidaklah sesuai keinginan  diri, selalu pas-pasan bahkan seringkali kekurangan, maka bersama Syukur menjadikan kita tetap semangat untuk terus berusaha menjalani hidup nan indah ini. Namun bila segala rezeki yang didapat telah sesuai (tidak melanggar) Norma-norma kehidupan sosial dan Agama, andai ternyata berlebih, maka tetaplah ber-syukur, implementasi dari syukur yang dimaksud adalah Berbagi.

Ber-syukur-lah baik bagi si Kaya maupun si Miskin, mudah-mudahan akan terjalin/menjadi sinergi (saling membutuhkan dan percaya). Si Kaya dengan cara peduli juga berbagi bagi sesama, utamakan tetangga atau kerabat terdekat, sebab bila telah sukses dan Kaya tidaklah harus hidup mewah demi menjaga gengsi, karena kitapun tidak tahu, andai/bisa saja ada rezeki orang lain yang mungkin harus kita sampaikan dengan cara berbagi ; infaq dan sedekah. Bagi si Miskin  tetaplah semangat dengan kepala tegap hati ikhlas, percaya diri, senantiasa selalu berpikir positif. Yakinilah berbagi tetap bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti ; berbagi senyum, nasehat, ringan tangan dan banyak lagi yang bisa dilakukan, maka si Miskin akan menjadikan lebih mulia dimata-NYA…Semoga…Amin!  




Yang menjadikan luar biasa hidup itu indah, adalah bila dapat dilakukan bersamaan/keduanya, mungkinkah ? (sepertinya bagai terbang kebulan naik kerbau); si Kaya yang penuh kesederhanaan, murah hati dengan berbagi rezeki sambil menebar senyum, sementara si Miskin dengan tatapan penuh optimisme,  tetap semangat, tak luput berzakat, senantiasa berinfaq juga sedekah walau hanya sepeser. Tuhan tidak melihat jumlah (materi) dari yang kita keluarkan tapi keikhlasan yang kita berikan.
  
Tuhan tidaklah memberikan apa yang kita inginkan, tapi akan memberikan apa yang kita butuhkan.  Jalanilah hidup ini bersama ikhlas yang telah ditentukan/digariskan baik oleh manusia itu sendiri maupun oleh Sang Maha Pencipta. Hadapilah Malam dengan Ikhlas, Sambutlah Pagi dengan Ikhtiar. SEMANGAT!!!

Rengasdengklok, 14 April 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar