Saya bukanlah spesialisasi yang menekuni ilmu
manajemen/adminitrasi ekonomi, sekedar pemerhati atas kepedulian bagi kelanjutan tumbuh
kembangnya usaha mandiri. Sebagai orang awam/otodidak yang hanya berdasarkan referensi bacaan juga tulisan, penulis mencoba
menyampaikan sekelumit maksud dan tujuan efisiensi pada efektifitas roda usaha.
Terkadang efisiensi dipandang tidak diperlukan saat berpromosi terpenting efektif, "besar biaya tapi tepat sasaran". Sebab biaya kecil (penghematan) berpromosi namun tidak menyentuh pasar yg diharapkan sama dengan , "hemat biaya tapi menguap tanpa manfaat". Untuk hemat dan efektif kita perlu kerja keras, tajam penciuman, terus menciptakan peluang dan menggali potensi pasar.
Terkadang efisiensi dipandang tidak diperlukan saat berpromosi terpenting efektif, "besar biaya tapi tepat sasaran". Sebab biaya kecil (penghematan) berpromosi namun tidak menyentuh pasar yg diharapkan sama dengan , "hemat biaya tapi menguap tanpa manfaat". Untuk hemat dan efektif kita perlu kerja keras, tajam penciuman, terus menciptakan peluang dan menggali potensi pasar.
Penempatan orang-orang yang tidak memiliki kompentensi dan atau gemuknya posisi di level middle management pada struktur organisasi perusahaan besar kemungkinan sangat mengganggu efektifitas kewenangan pejabat satu level dibawahnya dalam mensupervisi/mengawasi roda perusahaan.
Efisiensi melambangkan Kalkulator, Efektifitas melambangkan Jam, keduanya tidak terpisahkan dan indah bila didampingkan/dilaksanakan sesuai etika professional melihat sikon bagi kelangusngan usaha maju bukan pada jentik-jentik budaya korup.
Efisiensi melambangkan Kalkulator, Efektifitas melambangkan Jam, keduanya tidak terpisahkan dan indah bila didampingkan/dilaksanakan sesuai etika professional melihat sikon bagi kelangusngan usaha maju bukan pada jentik-jentik budaya korup.
Efisiensi adalah melakukan tugas dengan benar.
Penyelesaian yang efektif belum tentu efisien begitu juga sebaliknya. Yang
efektif bisa saja membutuhkan sumber daya yang sangat besar sedangkan yang
efisien barangkali memakan waktu yang lama. Sehingga sebisa mungkin efektivitas
dan efisiensi bisa mencapai tingkat optimum untuk kedua-duanya
Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai
dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang
dijalankan.Bagi perusahaan besar swasta dan pemerintah suka diketemui/kesulitan menghindari biaya siluman, karena sering terjadi pemborosan pada hal-hal kecil, seperti pemanfaatan biaya entertaint, uang tips, transporatasi, uang saku dan lainnya, yang sering dilakukan pada sektor top manajemen. Maka perlu kontrol ketat oleh pucuk pimpinan tertinggi dengan ketegasan tanpa pilih kasih.
Efektifitas merupakan suatu keberhasilan yang diukur dari segi manajemen waktu untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.
Bagi perusahaan besar swasta dan pemerintah. undang-undang, peraturan dan tatatertib/etika perusahaan diperlukan penerapan/pemberlakuan sangat serius, tegas, beretika profesional namun pro/keberpihakan/peduli pada kesejahteraan karyawan, karena karyawan adalah ujung tombak usaha. Sejahtera karyawan berdampak kuat menjadi besarnya perusahaan.
Menerapkan efisiensi diperlukan cost budget (anggaran biaya) yang mereferensi kegiatan berdasarkan pengalaman dengan tetap dimonitor, namun selama pertanggungjawaban jelas dan terang, tidak diharamkan melakukan subtitusi (menukar budget pengadaan/pemanfaatan) yang bersifat mendadak bagi kegiatan usaha, dan bukan kontrol ketat (membatasi) karena hal ini akan berdampak negatif pada usaha itu sendiri.
Keberhasilan efektifitas dalam menerapkan manajemen waktu hanya bisa terlaksana oleh kesadaran profesionalisme kerja, disiplin dan beretika atas dasar kompentensi, maka loyalitas terbentuk sendiri yang berdampak kemajuan perusahaan.
Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987;3) yaitu:
“Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataam lain penggunaan yang sebenarnya.”
Sedangkan pengertian efisiensi menurut SP.Hasibuan (1984;233-4) yang mengutip pernyataan H. Emerson adalah:
“Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.”
Dan menurut Soekartawi (1989:29), mengemukakan bahwa efisiensi pemasaran akan terjadi jika:
1. Biaya pemasaran bisa ditekan sehingga ada keuntungan
2. Pemasaran dapat lebih tinggi
3. Prosentase pembedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi.
4. Tersedianya fasilitas fisik pemasaran.
Kesimpulan : Pemanfaatan fasilitas perusahaan sepanjang efektif bagi perusahaan, dan tidak menimbulkan cost besar (kerugian) sesekali saja, maka efisiensi menjadi efektif. Sebaliknya bila pemanfaatan berimbang atau lebih bermanfaat pada pribadi oleh sebab berulang (disadari atau tidak) otomatis merugikan perusahaan maka menjadikan efisiensi tidaklah efektif (rugi biaya, rugi waktu). Terkesan biaya yang keluar sangat kecil namun berdampak besar bagi kegiatan yang lainnya.
Untuk diingat, contoh: dalam pemeliharaan saluran air gedung, perlakuan kontrol ketat (penghematan biaya) pada kran air (yang mengaliri kehidupan usaha) menghindari "kebocoran besar", sementara dengan pembiaran "bocor alus" pada Tangki Besar, Pelaku adalah pelanggar etika profesional juga hak-hak karyawan dan keluarganya. Ini bukan sikap korup tapi perilaku tindak pidana kejahatan dengan tidak melaporkan adanya kecurangan, yang dapat merugikan khalayak.
Dengan kerendahan hati, maaf atas segala kekurangan
makna tulisan ini, karena keterbatasan diri atas kemampuan umbang pendapat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar