SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG - Semoga memetik manfaat dalam menikmati sajian secuil berita & hiburan pada blog ini. Saran, kritik & dukungannya dibutuhkan guna kebaikan kedepan yang berkelanjutan, Wassalam.

Jumat, 03 Januari 2014

ANTARA IKHLAS DAN DISIPLIN



Kata yang sering didengar/dianjurkan tapi sepertinya sulit dilakukan, Why?, dari kecil, kata ikhlas dan disiplin sudah akrab ditelinga setiap orang. Disiplin makan, disiplin mengerjakan tugas sekolah, disiplin olahraga, disiplin kerja,  ada yang membenci tapi tidak sedikit yang menyukainya. Ikhlas berbagi dan peduli pada sesama makhluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan). Ikhlas pada kehidupan sosial masyarakat, dengan  cara; kerja bakti bersih sampah, saling kunjung tetangga (silaturahmi), yang terpenting peliharalah dengan menebar senyum bagi sesama kita. Senyum itu; murah, gratis, sehat bathin. Anda akan menjadi cinta mati; dalam arti ikhlas dan disiplin akan pola hidup sehat menyeluruh dibarengi dengan menjalani rutinitas ibadah yang menjadikan kebutuhannya, lahir bathin terpenuhi, nikmat dunia dijalani dan surga menanti...Amin.
Yang membenci adalah sama dengan menjadikan mereka orang-orang yang merugikan karena tidak ada lagi keikhlasan dan kedisiplinan, kita dan atau mengakibatkan banyak orang jadi sengsara, yakni; karena sampah dan hutan gundul banjir melanda, karena tidak ikhlas bekerja maka pungli (pungutan liar) jadi solusi. Contoh; buang sampah sembarangan, penebangan hutan membabi buta, bukan hanya hutannya yang gundul tapi hewan-hewanyapun ikut sengsara. Karena faktor ke tidak ikhlasan pada pekerjaannya, bisa saja karyawan bawahan memelihara pungli, di level atas korupsi merajalela. Maka berusahalah dengan bersungguh-sungguh secara ikhlas. Banyak orang tua hampir tidak pernah mengajarkan dengan cerdas dan tegas pada anak-anaknya bagaimana cara menyikapi juga akibat dari sampah.
Ikhlas dan Disiplin memang tidak mudah. Akan tetapi kita harus belajar dan mempraktekkan keikhlasan dibarengi kedisiplinan itu sendiri, secara terus-menerus sambil menularkan pada orang disekeliling  kita, mulai dari keluarga dan lingkungan sekitar.
 Ikhlas ; murni, bersih dan jernih. Murni ;  karena atau demi Tuhan Yang Maha Esa. Bersih;  dari hati yang terdalam (bukan untuk dilihat banyak orang).  Jernih;  tanpa campuran dalam arti tanpa mengharapkan imbalan.
 Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya bisa diartikan juga sebagai  sikap paham akan tanggungjawab pada pekerjaan dan tetap bersikap profesional dan tidak terpengaruh oleh emosi pribadi.
Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. Pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah pengganti untuk hukuman ataupun instrumen hukuman dimana hal ini bisa dilakukan pada diri sendiri ataupun pada orang lain. (sumber Wikipedia)
 ikhlas ; bentuk sikap peduli baik berupa materi maupun jasa tanpa maksud diperlihatkan pada orang dan menjadikannya  riya (memamerkan, walaupun hanya sekedar pujian) tanpa berharap imbalan apapun, dalam arti hanya dirinyalah dan Tuhan yang Tahu. Disiplin ; melatih batin dan watak supaya perbuatannya menaati tata tertib. Disiplin diri berarti melakukan segala sesuatu dengan baik, tertib dan teratur secara berkesinambungan untuk meraih impian, cita dan atau tujuan yang ingin dicapai dalam hidup.
Mengapa kita perlu ikhlas dan disiplin ?
Akan terasa manfaat bukan hanya bagi diri tapi juga orang sekitar (berbagi kebahagian) jika kita memiliki suatu impian, cita-cita atau tujuan yang tercapai. Berawal dari bekerja dengan sungguh-sungguh secara ikhlas sambil mendisiplinkan ( melatih ) diri untuk mengerjakan hal-hal yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, Insya Allah semua akan diraih dengan kebahagian penuh syukur. Manusia diturunkan/diciptakan ke Bumi karena tidak disiplin/melanggar larangan makan buah koldi (menurut keyakinan saya) yakni Nabi Adam AS manusia pertama di Bumi ini, tentunya yang Maha Kuasa-pun kembali membuat aturan, ketentuan-ketentuan juga di Bumi yang harus dijalankan/dipatuhi oleh beliau juga keturunannya/umatnya/pengikutnya, bagi kedamaian hidupnya sendiri (manusia) yang berkelanjutan, bila dilanggar kelak akan menerima akibat/hukumannya nanti baik di dunia maupun diakhir jaman.
Maka dalam komunitas dilingkungan kita sebagai makhluk sosial, dengan peraturan-peraturan yang dibuat dan disertai sanksi (menurut standar masing-masing wilayah dan atau Negara). Hal ini tidak lain agar setiap manusia mau belajar hidup ikhlas dan disiplin dengan menaati aturan yang ada sehingga dunia menjadikan tertib, aman dan nyaman/tidak kacau balau dan seseorang tidak dapat berbuat sekehendak hatinya, karena kita bergerak dengan perasaan ikhlas juga disiplin akal sehat, lain halnya dengan binatang karena bergerak dengan nalurinya tanpa akal dan perasaan, tumbuhan bergerak (tumbuh) ikhlas oleh lingkungannya (sebab alam; tanah, air, udara, hewan dan manusia) kesemuanya ikhlas dan tetap disiplin dalam lingkar ekosistemnya/alamnya, tapi manusialah yang kemudian menghancurkannya.  Akhir kata BELAJARLAH PADA; jadilah Binatang yang Sempurna BUKAN Manusia yang Binatang. Jadilah Tumbuhan yang berakar kuat, rindang dedaunan; melidungi dan memberi banyak manfaat. Bukan malah jadi Benalu Masyarakat, perlahan tumbuh besar sambil membunuh induk tanpa manfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar