Kenaikan harga Bahan
Bakar Minyak (BBM) tinggal menunggu waktu yang tepat kapan diumumkan/dipastikan
kenaikannya, bisa saja malam ini Jum’at 21 Juni 2013. Pro kontra atas kebijakan
kenaikan BBM ini Nampak begitu kentara, aksi protes ataupun unjuk rasa di
berbagai kota-kota besar Indonesia., dari beragam kalangan anak bangsa, Politisi,
PARPOL, LSM, mahasiswa dan lainnya.
Bersyukur aksi atas kenaikan
harga BBM sampai saat ini terkontrol dan terkesan ramah sosial. Semoga aksi
menjadikan reaksi keputusan yang menyehatkan pola hidup dan pikir masyarakat
kecil kebanyakan. Sebagai bangsa yang
bermartabat memang sepatutnya kritik ataupun saran dikumandangkan dengan
cara-cara dewasa yang tepat tempat dan elegan, mensupport rakyat untuk lebih cerdas
menyikapi makna hidup sebenarnya bukan malah memprovokasi dengan cara-cara
kurang tepat, seperti orasi ditengah jalan raya padat mengundang macet, depan
gedung dengan tampil anarkis, membakar ban kendaraan/foto seorang pemimpin/pejabat
Negara bangsa sendiri, perusakan alat-alat kepentingan umum, sebaiknya hal-hal seperti
ini sudahlah cukup kita alami karena justru berdampak menyengsarakan rakyat kecil
kebanyakan.
Disaat harga BBM
diturunkan situasi adem ayem, harga sembako tetap tidak ikut menukik. Harga BBM
dinaikan ramai-ramai protes keras, belum sempat diumumkan harga sembako sudah
menanjak lebih dulu. Mungkinkah..? tiap menyikapi kebijakan penguasa demi kemaslahatan bersama (semoga) disalurkan dengan
santun, cermat dan cerdas yang mencerminkan sikap budaya timur Indonesiana.
Tengok saja peristiwa Reformasi Mei 1998. Apakah harus terus berulang??? sampai kini KKN tetap tumbuh subur dilahan khatulistiwa bumi Nusantara, rakyat kecil masih menikmati kemiskinannya. Komitmen Reformasi 1998 masih tetap perlu pengawalan, sampaikan salam perjuangan dengan cara bermartabat dan elegan. Marilah sampaikan saran, kritik atau protes dengan cara terbatas tepat situasi, kondisi dan sasaran, banyak kegiatan yang bisa dibuat dengan kemasan menarik dengan cara; seminar, diskusi, talk show, temu dialog, bedah buku, bisa juga lewat tulisan di blog dan lainnya, karena kita tidak lagi membutuhkan revolusi tapi evolusi membangun yang berkelanjutan pasti. Maju, Besar Jayalah Nusantara-Ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar